Dan mengisahkan sebagian kehormatan dan penghormatan serta budi pekertinya yang amat luhur yang dikaruniakan Allâh baginya
فحسن منى أن أمسك أعنة الأقلام
فی هذا المقام
Fahasuna minnî an umsika a’innatal aqlâm fî hâdzâl maqôm
Kini tiba saat menarik kembali kendalinya
وأقرأ السلام
Wa aqro-as-salâm
Dan sepatutnya kubacakan salam atas nabi ini
علی سيد الأنام
‘Alâ sayyidil anâm
Pemimpin penghuni alam
السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبرگاته (ثلاث)
Assalâmu ‘alayka ayyuhân-Nabiyyu wa rohmatullâhi wa barokâtuh (3x)
وبذلك يحسن الختم گما يحسن التقديم
Wa bidzâlika yahsunul khotmu kamâ yahsunut-taqdîm
Dan dengan itu sempurnalah penutup kata ini Sebagaimana telah sempurna di awal pembukanya
فعليه أفضل الصلاة والتسليم
Fa ‘alayhi afdlolush-sholâti wattaslîm
Maka bagi Rasul sholawat dan salam setinggi tingginya
***
Teks diatas adalah diantara petikan teks Maulid Simthud Duror min akhbâri maulidi khoiril basyar wa mâ lahu min akhlâq wa awshôf wa siyar, (Untaian mutiara kisah kelahiran Manusia utama: Akhlaq, sifat dan riwayat hidupnya) karya al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi.
sihabuddin.com - Masih Saja Bimbang Tentang Perasaan Ini, artikel ini masih kelanjutan dari #nglantur ini "Memang Berat Menahan Perasaan Ini"
hmmm entahlah, menahan perasaan ini sesakan dada. banyak yang terabaikan gegara ini, dari postingan yang rutin aku update setiap 30 maret "Selamat Ulang Tahun untuk diriku" pun tak ku post juga, sekarang sudah lewat bulan 5. weh, malah hari ini adalah ulang tahunya si dia, Selamat Ulang Tahun deh buat kamu, aku masih tak mampu banyak kata, seperti biasa, aku hanya dapat menahan perasaan ini, bahkan agar tidak kepikiran dan tak ingin caper kepadamu, aku blokir fbmu muehehe, sampai wa sebenere udah aku block juga tapi aku pikir pikir unblock aja deh, tapi kontakmu aku hapus, ya mencoba untuk tidak caper dan tidak mengingat tentangmu, biar aku lebih bisa memikirkanku dan yang ku hadapi.
tapi yang terjadi malah sesakkan dada, bertemu tanpa kata, banyak yang kupendam, hanya doa yang aku harapkan menjamahmu. hiks tak taulah, masih aku simpan saja dalam hati.
sihabuddin.com - Memang Berat Menahan Perasaan Ini, iya berat terasa menahan memendam perasaan ini, tapi apa daya, untuk sekarang, hanya ini yang bisa aku lakukan. mata memandang telinga mendengar tapi tak berani berkata, terbungkam oleh ketakutan, kalau kalau aku hanya akan menyakiti perasaanmu. bimbang memang, gundah, tak karuan perasaan ini, tapi tak tahulah. ini yang sedang kurasakan hampir 2 tahun. hmmmm dan puncaknya tahun ini, sampai sampai setiap mau update sesuatu di sosmed aku kepikiran, nanti kalau di lihat dia, responya gimana ya...seakan merasa terawasi, tapi sepertinya hanya perasaanku saja, tidak di dia.
hmmm Ya Alloh, kalau kalau itu perasaanku padamu, selalu was was melakukan apapun karena Engkau maha melhat. dan aku tak tahulah, aku titip perasaan ini padaMu Allohku :D
entah bagaimana ceritanya, barusan cek fb, cek pemberitahuan ulang tahun ehhh bapaknya sidia ultah, aku stalking lah yaa wkwk, dan hmmm udah lama banget kayane tak tahu kabarnya, dan setelah stalking hampir 1 jam lebih, ketemu deh akunnya,,, gilaak dia sudah jauh didepan sana, stalking ini membuatku merasa minder, dan ikhlas karena aku menjadi tau diri lah wkwk, banyak yang sudah berubah darinya, satu yang tidak berubah sekilas menatap fotonya saja membuatku sedikit bernostalgia 3 tahun yg lalu, dan cuma berani sedikit saja, mengingat kehidupan dia yang sudah waaah
eh tapi tapi ada rasa yang membuatku berpikiran, kalau kalau aku dulu mengejarnya, apakah aku bisa? dengan kehidupanya yang serba wah dan wow, hemmm, merinding rasanya, seakan akan aku tak bisa mengejarnya, tapi tak bisa di pungkiri juga, ada penyemangat seperti kala dulu, bagaimanapun juga aku bisa dengan dia sebagai pijakanku untuk mengenal tuhanku Alloh, matur nuwun, sudah di beri pelajaran pengalaman.
gilaa sih dia sudah jauh disana,
kok aku masih biasa biasa saja,
tak ada yang menarik di akunya
seperti dulu monoton yang ada
tentu menjadi renunganku, semoga
Allah allah izzan wa iqbala
hey kamu, Ada apa? , udah dewasa kok ya masih galau saja,
memandang dunia kok sesempit itu, dikit dikit kecewa, mudah marah enggan memaafkan,
katanya udah dewasa, udah tambah tua, tapi kok gitu,
kamu tau kan sifatnya anak kecil? ketika di tanya barang ini milik siapa?
pasti jawab PUNYAKU, aku dan aku,,,
iya kamu mirip sifat anak kecil itu, dikit dikit merasa itu punyaku, makanya ketika kenyataannya bukan milikmu, kamu kecewa, kamu marah, kamu tak terima, kamu dendam, kamu benci,
ayolah dilatih dari sekarang, mumpung masih ada waktu
kenyataan tak bisa di beli, belum tentu sama seperti mimpi
hey kamu, apasih yang kamu cari, apasih yang kamu inginkan
jika kamu sudah tau semua sudah di takdirkan, kenapa masih dendam
apakah sesempit itu? jika tak kamu dapati, apakah menjadikanmu berhenti?
apakah tiada jalan lain mencari?
ayolah balas dendam tak harus dengan menyakiti,
bukankah hal yang menyakitkan sudah silih berganti,
nyatanya kamu tetap bisa melewati,
hey kamu tenang dan tetaplah percaya diri,
