sihabuddin.com - Menatap Masa Depan Yang Lebih Jauh, sempat berpikir untuk menyerah, mungkin karena sudah lelah, risau, benci, muak, galau, dendam, resah, was was, khawatir, dan masih banyak lagi keragu-raguan. iya menurutku itu hal yang wajar terpepet dengan keadaan yang tak menentu, terdesak kepentingan kepentingan yang tidak bermutu,
benar apa kata puisi bila ku titipkan karya gus mus - klik disini
Bila kutitipkan dukaku pada langitaku maklumi gejolak hati ini, aku maafkan aku ini karena sebagai manusia adalah lumrah, tapi lanjut puisi gus mus
Pastilah langit memanggil mendung
Bila kutitipkan resahku pada angin
Pastilah angin menyeru badai
Bila kutitipkan geramku pada laut
Pastilah laut menggiring gelombang
Bila kutitipkan dendamku pada gunung
Pastilah gunung meluapkan api.
Kan kusimpan sendiri mendung dukakuaku masih yakin ada cahaya terang di puncak sana, #masa_depan, masa depan bagiku adalah 1 detik setelah detik ini, aku harus terus menatap sigap, pantang menyerah dan mengeluh, semangat Menatap Masa Depan Yang Lebih Jauh :*
Dalam langit dadaku
Kusimpan sendiri badai resahku
Dalam angin desahku
Kusimpan sendiri gelombang geramku
Dalam laut pahamku
Kusimpan sendiri.